Secara keseluruhan
atmosfer memegang peranan penting dalam system bumi – atmosfer. 4 (empat) peranan utama dari atmosfer pada
proses fisika maupun pada kehidupan makhluk hidup di dalamnya dapat dikemukakan
sebagai berikut :
1.
Atmosfer merupakan sumber gas dan uap air presipitasi
2.
Atmosfer merupakan penyaring (filter) radiasi surya sehingga kualitas spectrum yang sampai ke
permukaan bumi tidak bersifat merusak organ tubuh makhluk hidup
3.
Pada system neraca energy radiasi, atmosfer merupakan
penyangga (buffer) sehingga permukaan
bumi terhindar dari pemanasan dan pendinginan yang berlebihan
4.
Pada proses fisika di permukaan bumi, atmosfer
pengatur kelestarian mekanisme cuaca dan iklim.
Untuk memenuhi keperluan metabolisme makhluk hidup,
atmosfer merupakan sumber gas CO2
dan O2 yang berlimpah. Proses
fotosintesis pada tumbuhan di seluruh permukaan bumi akan mengurangi CO2
dan menambah kandungan O2.
Sedangkan respirasi akan mengakibatkan hal yang sebaliknya.
Radiasi surya yang memasuki atmosfer mengalami
penyaringan terutama pada spectrum uv. Proses tersebut berlangsung pada lapisan
stratosfer, mesosfer, dan termosfer.
Spectrum uv diserap oksigen
dalam pemecahannya menjadi atom O, serta oleh gas ozon setelah terbentuk. Dalam proses tersebut, terjadi pengurangan
energy radiasi surya sekitar 3 %.
Penyerapan radiasi surya pada berbagai spectrum oleh oksigen ditunjukkan
pada tabel di bawah ini.
Tabel 1.
Penyerapan radiasi surya oleh oksigen
Gas penyerap
|
Spectrum terserap
|
Keterangan
|
O2
|
0,18 µm
|
Pada ketinggian > 85 km
|
|
0,20 µm
|
Pemecahan O2 pada ketinggian < 85 km
|
O3
|
0,20 – 0,30 µm
|
Di stratosfer
|
Pada lapisan bawah
(troposfer) berlangsung penyerapan berbagai spectrum radiasi gelombang panjang,
baik yang datang dari atas maupun yang berasal dari pancaran radiasi permukaan
bumi. Gas penyerap radiasi gelombang
panjang terdiri dari uap (air serta es), CO2, O2 seperti
tertera pada tabel 2 di bawah ini :
Gas penyerap
|
Spectrum terserap
|
Keterangan
|
H2O
|
5 – 8 µm
|
Berlangsung di awan dan sekitarnya
|
|
17 – 24 µm
|
|
CO2
|
4 – 5 µm
|
Menyebabkan kenaikan suhu atmosfer
|
|
11 – 17 µm
|
|
O3
|
9 – 10 µm
|
Berlangsung di stratosfer
|
Tanpa ada proses
penyanggaan (penyerapan, penerusan dan pemantulan) radiasi oleh atmosfer, suhu
bumi pada waktu siang hari akan mencapai lebih dari 93 oC dan malam
hari akan mencapai – 184 oC.
Sejak 10 tahun terakhir timbul kekhawatiran terjadi gangguan terhadap
lingkungan. Penggunaan gas ringan
khususnya CFC (Chloro Flouro Carbon)
pada system mesin pendingin dan alat sprayer untuk kosmetika sangat
dikhawatirkan akan mengurangi lapisan ozon.
Kekhawatiran lain timbul sehubungan dengan semakin menurunnya populasi
tumbuh-tumbuhan (pohon-pohon hutan, red) tropika yang diperkirakan akan
menambah kanndungan CO2 di atmosfer.
Penambahan gas CO2 semakin dikhawatirkan dengan meluasnya
penggunaan bahan bakar untuk berbagai keperluan dan juga semakin intensifnya
peristiwa kebakaran hutan di dunia.
Apabila gangguan terhadap kesetimbangan alamiah pada lingkungan ini
tidak diatasi, diperkirakan suhu udara akan semakin meningkat yang diikuti
peruibahan iklim beserta dampak-dampak lainnya.
Peningkatan kandungan CO2 di atmosfer dari 320 ppm menjadi
370 ppm diperkirakan akan menyebabkan kenaikan suhu udara sekitar 0,5 oC. Diduga peningkatan CO2 ini akan
terus berlangsung apabila tidak dilakukan pencegahan dan tidak ada factor yang
menghambat.
Pustaka : Handoko, dkk. 1993. Klimatologi
Dasar (Landasan pemahaman fisika atmosfer dan unsur-unsur iklim. PT Dunia
Pustaka Jaya ; Jakarta.
No comments:
Post a Comment